20 Maret 2015


masyarakat Indonesia ini ternyata banyak yang dermawan.
............... apalagi kalo masuk tv ............. :v
sepertinya memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita untuk selalu ringan tangan dalam hal membantu
teringat beberapa tahun yang lalu sebuah gerakan mengumpulkan koin untuk seorang anak bernama Bilqis Anandya Passa yang menderita penyakit Attresia Billier (saluran empedu tidak terbentuk sempurna) kemudian disusul gerakan koin untuk Prita, lalu beberapa gerakan koin lainnya.
kemudian baru-baru ini ada gerakan mengumpulkan koin untuk Australia.
konon gerakan ini berawal dari Pemerintah Australia yang memohon agar dua warganegaranya tidak di eksekusi mati di Indonesia terkait kasus penyelundupan narkoba, dan Perdana Menteri Australia mengungkit-ungkit bahwa mereka pernah memberikan sumbangan untuk korban Tsunami Aceh di Tahun 2004 silam, pernyataan itu menimbulkan kesan seolah Indonesia memang tidak tahu diri; sudah dibantu sekian miliar dollar pada saat tsunami Aceh, eh malah warga negara Australia di eksekusi mati pula karena ketahuan menyelundupkan narkoba.
eh kembali ke topik.


akhirnya banyak yang geram dengan pernyataan PM Australia, lalu membentuk gerakan "koin untuk Australia"
sebuah gerakan yang didirikan untuk mengembalikan uang bantuan Australia tersebut.. tak tanggung gerakan tersebut disiarkan di televisi nasional dan terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
koin demi koin terkumpul untuk mengembalikan bantuan Australia tersebut, bahkan ibu-ibu yang berjualan dipasar pun diminta kesediaan nya untuk menyumbangkan koin demi harga diri bangsa....

memang.... siapa yang tak marah... kalau ternyata negara tetangga yang membantu kita tak ikhlas.. di ungkit-ungkit pula...

tapi.................
 pernah kah kita berfikir.....
- berapa total uang koin yang terkumpul?
- kemana perginya koin-koin tersebut?
- bagaimana pertanggungjawaban nya kepada masyarakat yang menyumbang?

sepertinya rasa sakit hati ini bertambah-tambah jika dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan tersebut...

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!