12 April 2015



disaat kamu menyimpan uang di bank, pihak bank tidak menyimpan uangmu di dalam brankas atau didalam tanah, tapi justru dipinjamkan kepada orang lain atau perusahaan yang memerlukan.
Bank hanya menyimpan sedikit saja dari total uang yang dititipkan kepadanya.
Tapi mengapa?
Mengapa bank tidak menyimpan dan justru meminjamkan lagi uang yang telah dititipkan kepadanya?
Federal reserve menjelaskan bahwa :

“The fact that banks are required to keep on hand only a fraction of the funds deposited with them is a function of the banking business. Banks borrow funds from their depositors (those with savings) and in turn lend those funds to the banks’ borrowers (those in need of funds). Banks make money by charging borrowers more for a loan (a higher percentage interest rate) than is paid to depositors for use of their money. If banks did not lend out their available funds after meeting their reserve requirements, depositors might have to pay banks to provide safekeeping services for their money. For the economy and the banking system as a whole, the practice of keeping only a fraction of deposits on hand has an important cumulative effect. Referred to as the fractional reserve system, it permits the banking system to “create” money.

kira-kira artinya begini :
fakta bahwa bank hanya memerlukan dan menyimpan sedikit dana cadangan adalah fungsi sesungguhnya dari bisnis perbankan.
Bank meminjam dana dari deposan mereka (orang yang menabung) lalu kemudian meminjamkan uang tersebut kepada debitur bank (orang yang memerlukan dana).
Bank menciptakan uang dengan membebankan biaya kepada si peminjam lebih banyak dari yang dipinjamkan (suku bunga yang lebih tinggi).
Jika bank tidak meminjamkan dana yang tersedia setelah memnuhi persyaratan cadangan mereka, deposan mungkin harus membayar bank untuk penyediaan jasa penitipan uang mereka.
Untuk ekonomi dan sistem perbankan secara keseluruhan, praktek hanya menyimpan cadangan deposit memiliki efek kumulatif yang penting.
Yang dimaksud dengan sistem cadangan fraksional itu memungkinkan perbankan untuk “membuat” uang

Fractional reserve banking adalah kegiatan dimana bank bisa melakukan deposit, membuat kredit atau memberikan pinjaman atau menyimpan nya sebagai cadangan untuk memenuhi permintaan penarikan.
Fractional reserve banking memungkinkan jumlah uang beredar menjadi lebih banyak daripada cadangan yang telah ditetapkan oleh bank sentral.

Dimasa lalu orang menyimpan koin emas mereka dalam berbagai cara termasuk menyimpan nya pada bank, sebagai gantinya mereka akan mendapatkan sebuah catatan untuk deposit mereka (lihat Bank Of Amsterdam). Pada akhirnya catatan ini diterima di masyarakat sebagai alat penukaran, dan kemudian ini menjadi awal dari sirkulasi uang kertas.
Kemudian bank mengamati bahwa tidak semua orang menukarkan catatan simpanan mereka pada saat yang bersamaan yang kemudian menjadi inspirasi bagi perbankan untuk menginvestasikan lagi cadangan koin emas mereka dalam pinjaman yang berbunga. Ini kemudian menjadi keuntungan bagi pelaku perbankan, tapi disisi lain juga menciptakan hutang bank kepada pemilik sah koin-koin tersebut sehingga apabila pemilik koin tersebut secara bersamaan menukarkan catatan mereka dengan koin emas, maka bank tidak memiliki cukup koin emas untuk diberikan kepada pemilik sah koin-koin tersebut, kemudian disinilah fractional reserve banking akhirnya lahir

The Swedish Riksbank adalah bank sentral pertama yang didirikan pada tahun 1668 yang memiliki kuasa penuh untuk mengatur “syarat cadangan” bagi bank yang akan melakukan kegiatan fractional reserve. Bank sentral ini juga bertugas untuk mencegah kegagalan ekonomi dan krisis keuangan. Bank sentral ini juga diberi kewenangan untuk menyimpan cadangan metal, melakukan transfer emas atau melakukan regulasi kepada bank komersial.
Keberadaan bank sentral mengurangi terjadinya resiko bank runs yang berpotensi terjadi dalam fractional reserve banking.

Tabel berikut menunjukkan bagaimana pinjaman bisa mempengaruhi jumlah uang beredar. Ini juga menunjukkan bagaimana uang bank sentral digunakan oleh bank komersial dari deposit $100.
pada contoh ini disimulasikan bahwa uang dipinjamkan sebanyak 10 kali. Dengan fractional reserve 20% bisa menciptakan uang sebesar $500 untuk bank komersil.

Tabel Sumber:
Bank Jumlah Disimpan Dipinjamkan Cadangan
A
100
80
20
B
80
64
16
C
64
51,20
12.80
D
51,20
40,96
10.24
E
40,96
32,77
8.19
F
32,77
26,21
6.55
G
26,21
20,97
5.24
H
20,97
16,78
4.19
I
16,78
13,42
3.36
J
13,42
10,74
2.68
K
10,74
0.0
10,74





Jumlah Total Simpanan:
Jumlah Total Dipinjamkan:
Jumlah Cadangan:

457,05
357,05
100

  1. Bank A memiliki uang $100, kemudian ia meminjamkan uang tersebut kepada si B sebesar $80 dan menyimpan $20 sebagai cadangan.
  2. Bank B mendapat pinjaman $80 dan menjadi modal awal. Lalu menyimpan $16 dan meminjamkan sisanya kepada si C
  3. si C mendapat pinjaman $64 dari si B, menyimpan $12.80 dan meminjamkan sisanya kepada si D.
  4. dan seterusnya... sampai kepada si K.


hanya dengan modal $100 dari bank sentral, maka bank komersil berhasil menggandakan uang secara virtual menjadi sebanyak $457 melalui pinjaman.

Pada dasarnya uang fisik tidak bertambah, uang cadangan akan selalu sama jumlahnya dengan total uang awal yang dikeluarkan bank sentral.
Semakin sering perputaran uang ini maka akan semakin banyak uang bank komersil yang tercipta.
Dari contoh 20% tersebut hanya akan menciptakan maksimum $500. pada praktek nyata jumlahnya bisa sangat banyak.
Untuk bank komersil, deposit dianggap sebagai kewajiban/liability sedangkan pemberian pinjaman cadangan dianggap asset. Deposit akan selalu sama dengan pinjaman ditambah cadangan bank karena pinjaman cadangan bank diciptakan dari deposito dan ini adalah dasar untuk neraca bank.
Umumnya ekspansi jumlah uang beredar ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat pinjaman baru yang dibuat dan jumlah pinjaman yang sudah ada


fractional reserve banking ini menjadi propaganda yang menarik dalam ideologi komunitas saling membantu dan mengatakan bahwa ada penjahat diluar sana yang bisa dengan mudah menciptakan uang secara virtual tanpa harus bekerja keras, hanya dengan melakukan pekerjaan yang sederhana yaitu mencetak uang dengan cara meminjamkan dana nasabah kepada orang lain.
bahasa lain yang menarik dari ideologi itu adalah "menciptakan uang dari ketiadaan". pada dasarnya penciptaan uang secara virtual ini adalah bentuk pertumbuhan ekonomi dari sebuah sektor atau bidang yang menggunakan uang tersebut.
misalkan bank meminjamkan dana nasabah kepada perusahaan kereta api, lalu kemudian perusahaan kereta api menggunakan uang tersebut untuk membiayai pembuatan rel kereta api.

ada deposit yang berkurang,
ada debit dari sisi akun bank.
ada kredit dari sisi akun PT Kereta Api.
ada asset yang dibangun oleh PT Kereta Api.

seperti yang kita ketahui, dalam ilmu akunting asset tetap dihitung dalam bentuk uang meskipun ia bukan uang.
dalam contoh ini PT kereta api memiliki asset senilai 2 Milyar berupa rel kereta api.
pembangunan secara fisik berupa rel kereta api adalah bentuk pertumbuhan ekonomi dan bentuk pembangunan suatu negara yang tidak dapat dipungkiri bahwa uangnya didapat dari sistem yang bernama fraksional reserve banking tersebut.

bagaimana jika perbankan tidak menganut sistem reserve tersebut?
maka bank hanya menjadi perpustakaan tempat penyimpanan kertas yang bernama uang. dan mungkin saja bank akan menarik iuran untuk pemeliharaan tempat penyimpanan tersebut, tidak ada pinjaman dan tidak ada ekonomi yang tumbuh dan mungkin saja uang beredar akan menjadi sangat banyak sehingga dapat menyebabkan terjadinya inflasi

quote :


jadi?
benarkah ada penjahat diluar sana yang bisa dengan mudah mencetak uang sesukanya tanpa harus bekerja keras?
yaaaaaa... mungkin saja ada, tapi ekonomi negaranya tidak akan bertahan lama sebelum dilanda inflasi berkepanjangan.
 
adapula anggapan bahwa uang itu hanyalah kertas tak berharga yang kemudian dicetak. lalu kemudian sekumpulan penjahat berupaya memakasakan kehendak agar kertas itu menjadi berharga layaknya emas..
 
  

ah entahlah...
puyeng jadinya..
lagian artikel ini juga tulisan tak berharga yang berasal dari ketiadaan...

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!